Selain mempunyai lautan yang luas, Indonesia juga memiliki banyak pantai yang indah dan cantik. Namun dari sekian banyaknya pantai tersebut, ada beberapa pantai yang mengalami erosi. Sebut saja seperti pantai Denpasar, Gianyar, Karangasem dan Jembrana terkena dampak erosi yang signifikan, menurut Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali dari 437 kilometer garis pantai, 102 kilometer rusak akibat erosi. Nah, apakah Anda tahu sebenarnya apa itu erosi pantai dan apa saja penyebabnya? berikut ini ulasan dari nonwoven-geotextile.com untuk Anda.
Daftar Isi Konten
Erosi pantai adalah proses pengikisan material penyusun pantai oleh gelombang, dan material yang terkikis ini terbawa arus ke tempat lain.
Erosi pantai tidak langsung tiba-tiba terjadi, ada proses yang berlangsung hingga terjadinya erosi. Berikut ini penjelasan mengenai proses terjadinya erosi.
Lalu apakah erosi dapat terjadi dengan sendirinya? Tentu saja tidak.
Terdapat cukup banyak faktor yang dapat memicu terjadinya erosi pantai. Adapun beberapa dari penyebab proses pengikisan tanah ini adalah sebagai berikut:
Fenomena alam yang menyebabkan terjadinya erosi adalah pasang surut air laut dan angin laut sehingga menimbulkan gelombang dan arus laut yang kuat.
Pengambilan air tanah yang berlebihan menyebabkan penurunan permukaan tanah, sehingga tanah menjadi di bawah permukaan laut. Hal ini tentu meningkatkan risiko banjir rob akibat luapan air laut ke daratan.
Masyarakat pesisir membuka hutan bakau untuk budidaya perikanan. Selain itu, kayu mangrove juga dijual dan digunakan sebagai pondasi bangunan. Tindakan ini sangat mengganggu regenerasi dan menghambat proses suksesi hutan mangrove. Hal ini juga menyebabkan abrasi dan hilangnya beberapa ekosistem pulau.
Aktivitas manusia yang menyebabkan erosi antara lain penambangan pasir, pencemaran limbah anorganik dan perkembangan terumbu karang.
Kenaikan suhu bumi menyebabkan es di kutub mencair. Ketika es di kutub mencair secara signifikan, maka akan menyebabkan naiknya permukaan air laut, yang akan mengikis dataran rendah seperti pantai.
Erosi atau abrasi pantai dengan tingkat kerusakan yang cukup tinggi mempengaruhi kelestarian lingkungan, kehidupan sosial ekonomi dan kesehatan masyarakat pesisir.
Untuk menangani abrasi pantai, umumnya terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu meliputi:
Relokasi adalah pemindahan penduduk dari suatu lokasi ke lokasi lainnya. Dalam hal ini, relokasi dimaksudkan untuk memindahkan penduduk yang bermukim di area sekitar pantai ke lokasi lainnya. Cara ini termasuk salah satu metode atau cara untuk mencegah terjadinya abrasi pantai. Namun dalam penerapannya, hal juga dapat menimbulkan hal negatif yakni membuat warga yang tinggal atau mencari penghasilan di sekitar pantai kehilangan mata pencahariannya.
Adaptasi juga merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah abrasi pantai. Adaptasi yang dimaksud pada bagian ini adalah dengan mengubah rumah atau bangunan yang berada di area pantai agar dapat mengurangi potensi adaptasi pantai.
Contoh dari penerapan metode adaptasi ini sendiri adalah seperti yang dilakukan oleh warga yang bermukim di area pantai di Tanjung Pinang. Mereka mengubah bentuk rumah dan bangunan mereka menjadi berbentuk rumah panggung dengan ketentuan tertentu, sesuai tinggi elevasi pantai.
Penanaman mangrove adalah salah satu cara penangulangan abrasi pantai yang satu ini dapat dikatakan tradisional, namun diklaim efektif untuk mengatasi masalah alam ini. Dalam hal ini, mangrove akan memainkan peran sebagai pemecah arus dan gelombang pantai, sehingga akan mengurangi kekuatan desktrutif nya. Selain itu, mangrove juga akan dapat menciptakan ekosistem pantai sebagai habitat hidup makhluk-makhluk laut seperti ikan, udang, ubur-ubur dan lainnya.
Cara menanggulangi abrasi pantai yang terakhir adalah membangun bangunan pelindung pantai. Bangunan pelindung panati yang juga dikenal dengan istilah breakwater ini berfungsi untuk memecah gelombang deskrutif dari laut yang mengarah ke pantai.
Saat ini, sendiri terdapat 2 jenis bangunan pantai yang sering digunakan yaitu meliputi:
Water barrier adalah benda yang mungkin sering anda lihat di ruas jalan raya, namun anda…
Bronjong adalah salah satu material dalam dunia konstruksi yang umumnya ditemukan pada sejumlah pekerjaan sungai…
Dalam sejumlah proyek tambang dan juga teknik sipil, welding rod adalah salah satu bahan material…
Bagaimana perhitungan geotextile pada protek perkerasan jalan? artikel kami kali ini akan memberikan contoh perhitungan…
Mengetahui apa saja spesifikasi geotextile non woven menjadi hal penting yang tidak boleh dilupakan saat…
Biaxial geogrid merupakan salah satu bagian dari geosintetik yang terbuat dari bahan polimer. Sayangnya, masih…